Jin Sing Sing adalah peliharaan seorang dukun santet di Sumatera Barat. Kemudian dia dibebaskan dari kungkungan sang dukun, dan kini dia bisa dipanggil oleh pemeliharanya. Salah satunya untuk dimintai ramalan. Seperti apakah ramalan sang jin…?
Maya tiba-tiba berubah. Perempuan berdarah minang yang kalem itu mendadak sangar. Tatapan matanya tajam, seperti harimau hendak menerkam mangsanya. Prilaku Maya tak lagi memperlihatkan jati dirinya sebagai seorang wanita. Maya, bukan nama sebenarnya, lebih pantas disebut seorang lelaki atau wanita yang liar. Mulutnya menceracau menceritakan hal-hal aneh yang menurut akal sehat sulit diterima. Sesekali mulutnya itu mengepulkan asap rokok yang dihisapnya dalam-dalam. Kala itu, Maya memang tengah kerasukan Jin Sing Sing dari Danau Singkarak, Sumatera Barat.
Menyaksikan keadaan Maya yang tengah kerasukan Jin Sing Sing memang mengkhawatirkan. Perempuan kurus yang berbalut T-Shirt dan celana jeans biru ini benar-benar kehilangan akal sehatnya. Tatapan matanya yang tajam bisa berubah mendadak layu, kedipan matanya pun menjadi jarang. Kepalanya merunduk seperti orang tengah tidur, tapi mulutnya terus menceracau tak mau berhenti.
Suasana di rumah Uda Darmawan di Cipinang, Jakarta Timur pun terasa angker dan menakutkan. Aura mistik menyelimuti rumah dua tingkat yang sempit itu. Yah, Jin Sing Sing memang tengah berada dalam raga Maya dan menguasai seluruh kekuatan mistik yang ada di sana.
Tapi dibalik semua itu ada hikmah yang bisa diambil dari kesurupan yang dialami Maya. Perempuan itu mendadak banyak tahu soal keadaan Indonesia dan situasinya saat ini. Maya yang tengah kesurupan itu juga bisa meramalkan apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Tak hanya itu, Maya juga bisa menebak dengan benar apa yang ada dalam diri seseorang. Termasuk juga Maya bisa menebak isi hati seorang wartawan yang menyertai Misteri saat itu.
Dalam keadaan kesurupan Maya memang bisa diperintahkan apa saja. Dan memang untuk itulah Misteri datang ke rumah Uda Darmawan.
Di rumah Darmawan, Maya menceritakan kebobrokan moral para pemimpin negeri ini. Menurutnya hal itu yang perlu dibenahi saat ini agar Indonesia ini bisa menjadi negara yang makmur dan rakyatnya sejahtera. Tapi korupsi di negeri yang subur makmur ini sepertinya tak akan berhenti.
Dalam keadaan kesurupan, Maya menceritakan betapa hebatnya korupsi yang ada dalam tubuh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan katanya lebih besar ketimbang pemerintah-pemerintah sebelumnya. Meski Komisi Pemberantasan Korupsi yang dibentuk Pemerintah SBY mampu menjerat beberapa orang koruptor dan menjebloskannya ke penjara, tapi masih tak sebanding dengan nilai yang dikorup oleh mereka.
Masih dalam keadaan kesurupan, Maya juga mengatakan bahwa pemerintahan SBY akan mampu bertahan hingga akhir masa jabatannya. Namun di penghujung tahun 2008, SBY akan digoyang berbagai kasus yang menjerat dirinya dan merusak nama baiknya sebagai presiden. Bukan tanggung-tanggung, badai yang mendera SBY itu akan datang dari para politikus senior dan petinggi-petinggi TNI yang telah pensiun dan yang masih aktif memegang jabatan penting.
Sebagai presiden berdarah Jawa yang memahami hal-hal mistik, SBY juga telah mengantisipasi serangan mistik. Hal ini diutarakan Maya ketika dia ditanya Misteri tentang kemungkinan kekuatan mistik yang bakal menyerang presiden asal Pacitan, Jawa Timur ini. Menurut Maya yang masih kesurupan, SBY telah menanam tumbal di setiap pojok Istana Negara di Jakarta. Tumbal-tumbal itu sengaja ditanam sejumlah orang pintar dan linuwih yang membekingi SBY. Dalam penglihatan Maya, di setiap sudut Istana Negara tertanam kepala kambing kendit dan beberapa ubo rampe.
“Semua pemimpin di negeri ini menggunakan jasa mistis spiritual atau apalah namanya,” ujar Maya dalam logat Minang yang medok.
Dari sekian banyak ucapan-ucapan yang menceracau dari mulut Maya, yang paling menarik adalah akan adanya gempa besar yang mengguncang Pulau Sumatera dan Jawa. Akhir Desember 2007, warga Bengkulu dihebohkan oleh adanya prediksi dari seorang ilmuwan Brazil yang mengatakan akan adanya gempa yang diikuti tsunami di pantai Bengkulu. Tapi ternyata itu tidak terbukti. Menurut Maya, gempa yang diikuti tsunami itu akan terjadi pada Desember 2008. Gempa ini dilihat Maya akan mengguncang pantai selatan pulau Sumatera, bukan hanya Bengkulu.
Masih dalam keadaan trance, Maya juga mengatakan pulau Jawa akan diguncang gempa hebat di pertengahan tahun 2009. Lokasi terparah akibat terjangan gempa ini adalah daerah Surabaya hingga ke ujung timur pulau Jawa. Selanjutnya gempa-gempa berkekuatan kecil juga terus mengguncang hingga ke ujung timur Indonesia. Dan sebuah gempa berkekuatan di atas 6 skala richter (SR) akan memporak-porandakan jajaran pulau Nusa Tenggara dan Timor Leste.
Jin Sing Sing yang merasuki raga Maya juga mengisyaratkan agar manusia berhati-hati dengan bencana air dan tanah sepanjang tahun 2008 hingga 2012. Menurut Jin yang berasal dari Danau Singkarak, Sumatera Barat ini, sepanjang 5 tahun ke depan kekuatan air dan tanah akan menguasai seluruh permukaan bumi. Tanah dan air yang kita huni akan meminta tumbal atas kesalahan yang telah kita lakukan. ]
“Manusia telah memperlakukan tanah dan air dengan semena-mena, maka dia akan marah dan menuntut balas,” tutur Jin Sing Sing yang meminjam wadag Maya.
Sebenarnya, jika kita mau membaca alam raya, apa yang diutarakan Maya meski dalam keadaan kesurupan ini memang benar. Bahwa bumi diciptakan Tuhan dengan kondisi yang seimbang. Di atas bumi yang kita pijak ini terdapat empat unsur yang saling berkaitan, ada tanah, air, api dan udara, dimana jumlah unsur-unsur harus tetap seimbang. Ketika salah satu unsur berkurang, atau salah satu unsur malah berlebih, maka dengan caranya sendiri alam akan menyeimbangkan dirinya.
Misalnya, ketika alam kelebihan api, maka manusia akan merasakan kepanasan. Sadar atau tidak, manusia akan mancari air untuk minum atau tempat-tempat sejuk dan dingin yang didominasi air dan tumbuhan. Dalam skala yang lebih besar, ketika alam kelebihan unsur api (panas bumi-Red.), alam akan menyeimbangkan diri dengan caranya sendiri. Alam akan mengguyur bumi dengan air, maka terjadilah hujan yang berkpanjangan dan mengakibatkan bajir.
Jika air saja tidak mampu menghilangkan dahaga alam, dia akan mencairkan gunung-gunung es. Dan inilah yang sekarang tengah terjadi di atas muka bumi ini. Dengan sombongnya manusia mengeksploitasi alam, membabat hutan hingga gersang dan meludahi langit dengan asap. Tanpa sadar, alam terasa panas dan kita sendiri merasa musim panas beberapa tahun terakhir ini berlangsung lama dan panjang. Maka alam akan mereformasi dirinya. Dia akan membuat musim hujan tahun-tahun ke depan lebih lama dengan curahannya yang lebih besar.
Tak hanya itu, alam juga akan mencairkan gunung-gunung es di wilayah kutub. Ini semua dilakukan alam agar dia tetap dalam keadaan seimbang. Dan penyeimbangan yang dilakukan empat unsur alam ini tentu saja akan berdampak terhadap kehidupan manusia. Tapi itulah resiko yang harus ditanggung manusia. Sebab apapun yang terjadi di muka bumi ini, semua akibat ulah manusia itu sendiri. Kita tak mampu membaca gejala alam.
“Jika alam merasa panas, dia akan mengguyur dirinya dengan air. Maka terjadilah banjir, akibatnya manusia akan kehilangan tempat tinggal atau tanah. Itulah hukum alam,” desis Maya seperti mengigau.
Sesaat kemudian Maya terdiam, dia tengadah seperti tengah menyelidiki sesuatu di langit-langit rumah Darmawan. Cukup lama dia menatap langit-langit rumah itu. Sesekali matanya dipicingkan seperti tengah mengeker atau menyelidiki. Rokok di tangan kanannya tetap mengepul. Mungkin sudah 7 atau 8 batang Maya merokok tanpa putus. Setiap kali rokok di tangannya habis, dia langsung menunjuk setumpuk rokok yang ada di meja. Lalu seorang lelaki di samping kiri Maya dengan setia pula membakar rokok yang terselip di bibir wanita yang usianya baru 20 tahun ini.
Tak berapa lama berselang, Maya berteriak histeris. Dia menjerit, memekakan telinga. Mulutnya terus menceracau mengatakan hal-hal yang tidak jelas dan sulit dipahami. Sesekali tangannya dia rentangkan ke atas. Namun sesaat kemudian tangan mungil berbalut T-Shirt biru itu dia rentangkan ke depan. Maya seperti melihat sesuatu dan mencoba menjelaskannya pada kami. Tapi tak seorang pun diantara kami yang memahami apa maksud Jin Sing Sing yang tengah merasuki raga Maya.
“Mungkin Maya sudah tak tahan, Jin Sing Sing-nya ingin keluar,” cetus salah seorang di antara kami.
“Iya benar, nampaknya raga Maya sudah mulai kelelahan,” Darmawan kemudian membenarkan.
Akhirnya Uda Darmawan berusaha menyadarkan Maya dan mengeluarkan Jin Sing Sing dari perempuan ini. Hanya perlu waktu beberapa detik saja, Maya sudah kembali sadar dan celingukan. Selanjutnya dia berjalan ke belakang seperti orang tak mengerti apa-apa. Dialog dengan Jin Sing Sing pun berakhir dengan selamat.
Jin memang salah satu makhluk Tuhan yang bisa dipanggil dan dimintai tolong oleh manusia. Tapi, sebaik-baiknya Jin, adalah seburuk-buruknya manusia. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari tulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar