Selamat Datang di Artikel Motivasi Sahabat Sejati



Selasa, 16 November 2010

Menerima Nasihat dari Orang Gila

Ibnu Habib menuturkan bahwa seorang lelaki bersumpah tidak akan menikah setelah meminta pendapat kepada seratus orang dikarenakan ia telah menerima perlakuan buruk dari beberapa perempuan.

Setelah ia meminta pendapat kepada 99 orang, masih ada satu orang lagi yang harus ia mintai pendapatnya. la pun berniat bertanya kepada siapa pun yang ia temui pertama kali di jalan.

Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang lelaki gila yang mengenakan kalung tulang di lehernya serta berwajah kotor kehitaman. la menaiki sebatang kayu seolah-olah sedang menunggang kuda. Lelaki itu pun mengucapkan salam kepada orang gila tersebut seraya berkata, "Aku mau bertanya tentang satu masalah, barangkali engkau dapat memberi jawaban."

Orang gila itu menjawab, "Bertanyalah apa saja yang penting jangan kautanya sesuatu yang bukan urusanmu."

la pun menceritakan bahwa dirinya mendapat perlakuan sangat buruk dari perempuan dan telah bersumpah tidak akan menikah hingga meminta pendapat kepada seratus orang dan orang gila inilah orang keseratus yang dimintai pendapat.

Orang gila itu tiba-tiba memberi jawaban seperti layaknya orang arif nan bijaksana dengan berkata, "Ketahuilah bahwa perempuan ada tiga macam: satu baik untukmu, satu lainnya tidak baik untukmu, dan satu lagi perempuan yang tidak baik untukmu, tetapi juga tidak jelek untukmu." "Perempuan yang baik untukmu ialah perempuan cantik nan lembut yang belum pernah dikenal oleh laki-laki sebelummu. Apabila melihat suatu kebaikan, ia memuji dan apabila ia melihat keburukan, ia menutupi," lanjutnya.

"Sedangkan, perempuan yang tidak baik untukmu ialah yang mempunyai anak dari selain engkau, ia menguras hartamu, dan memberikan kepada anaknya. la tidak berterima kasih kepadamu meskipun engkau bekerja membanting tulang untuknya."

"Adapun perempuan yang tidak baik untukmu, tetapi tidakjugajelekuntukmuialahperempuanyangsebelumnya pernah menikah dengan selain engkau. Apabila melihat suatu kebaikan mengatakan, 'Kami menyukai itu,' tetapi ketika melihat keburukan, ia ingat suami pertamanya."

"Maka pahamilah, jika ingin menikah, nikahilah yang paling baik, jika tidak, jangan."

Lelaki itu menjadi takjub mendengar penjelasan orang gila tersebut. la pun bertanya, "Demi Allah, siapakah sebenarnya engkau ini?"

la menjawab, "Tidakkah aku telah memberi syarat agar engkau tidak bertanya tentang sesuatu yang bukan urusanmu?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar